Model Self Eficacy, Self Regulation, Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Remaja Berisiko Pada Anak Di Sekolah Menengah Tingkat Atas Wilayah Jakarta Selatan

Model Self Eficacy, Self Regulation, Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Remaja Berisiko Pada Anak Di Sekolah Menengah Tingkat Atas Wilayah Jakarta Selatan

Kejadian remaja berisiko yang meningkat berpengaruh terhadap kualitas hidup di masa mendatang dalam kehidupannya. Masalah pada remaja banyak disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dalam pengasuhan kepada anak  sehingga berdampak  pada semakin tingginya kasus remaja berisiko, terlebih dengan adanya pergeseran budaya dan pola hidup masyarakat. Remaja yang bermasalah akan menyebabkan keluarga mengalami beban dalam merawat remaja bermasalah. Untuk mencegah terjadinya peningkatan remaja bermasalah, maka diperlukan peningkatan kemampuan melalui pemberdayaan potensi keluarga serta dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan memperoleh model perilaku pencegahan remaja bermasalah pada masyarakat. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional study. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi remaja bermasalah yang sudah ada. Sampel adalah remaja yang mempunyai penyalahgunaan narkoba, masalah kesehatan reproduksi, dan merokok. Strategi sampling menggunakan multistage random sampling method dengan jumlah sampel sebanyak 357 sampel. Uji statistik menggunakan Smart Partial Least Square (Smart-PLS). Self efficacy remaja dibentuk oleh karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, pengetahuan pekerjaan orang tua dan penhasilan orang tua usia, jenis kelamin, pengetahuan pekerjaan orang tua dan  penghasilan orang tua. Self regulation seperti faktor eksternal dan faktor internal dibentuk oleh faktor karakteristik individu dan dukungan sosial.  Perilaku pencegahan remaja berisiko seperti makan makanan sehat, merokok, minum alkohol dan perilaku seks pranikah dibentuk oleh  self efficacy dan self regulation. Model perilaku pencegahan remaja berisiko yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai landasan bagi pemangku kebijakan dan pengelola pelayanan kesehatan dalam rangka melaksanakan berbagai intervensi yang berkaitan dengan pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta dapat direplikasikan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan baik pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan.

 

Kata Kunci: self efficacy, self regulation, dukungan, remaja berisiko

Klik untuk mengunduh

Bagikan halaman ini: