Tantangan Perawat Maternitas Dalam Mensukseskan Prevention Of Mother-To-Child Transmission Of Hiv (Pmtct)
Abstrak
Program PMTCT HIV-AIDS mencegah transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi. HIV/AIDS adalah virus yang merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun). HIV dan AIDS telah mengurangi harapan hidup ibu hamil, memperlambat perkembangan ekonomi, dan memperburuk kemiskinan rumah tangga serta menambah depresi atas stigma yang disampaikan pada ibu hamil. Data tahun 2008 menunjukkan, jumlah ibu hamil yang mengikuti test HIV sebanyak 5.167 orang, dimana 1.306 (25%) diantaranya positif HIV. Dari ibu hamil tersebut lebih dari 90% dari semua infeksi HIV pada bayi dan anak-anak disebabkan oleh penyebaran dari ibu ke anak. Untuk mengatasi transmisi infeksi dari ibu ke bayi/anak, sejak tahun 2007 pemerintah telah mengeluarkan program PMTCT. Layanan PMTCT saat ini diseluruh wilayah di Indonesia yaitu memiliki sebanyak 81 layanan. Program PMTCT sekarang memberikan layanan dalam 4 pilar. Namun ada kecendrungan jumlah kasus HIV/AIDS dengan faktor risiko transmisi perinatal (dari ibu dengan HIV ke bayinya) semakin meningkat. Peningkatannya menunjukkan dua kali lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Fenomena ini menjadi tantangan bagi perawat maternitas untuk terlibat mensukseskan program PMTCT. Implementasi yang dapat dilakukan oleh perawat maternitas adalah sesuai dengan 4 peran yakni memberikan pelayanan secara langsung, konseling, promosi kesehatan dan penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan program PMTCT telah dilaksanakan namun masih ada kecendrungan peningkatan transmisi infeksi dari ibu ke bayi karena fenomena gunung es yang mana kecendrungan perempuan yang terinfeksi belum dapat diidentifikasi. Peran perawat maternitas berupaya menghadapi tantangan tersebut untuk meningkatkan usia harapan hidup dan mengurangi transmisi infeksi dari ibu ke bayi.