Tingkat Keimanan Islam dan Status Karies Gigi Santri
Abstrak
Penyakit karies gigi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga mendapatkan kenyataan bahwa perilaku masyarakat tentang pemeliharaan gigi masih rendah, sehingga angka prevalensi karies aktif pada anak dan dewasa masih tinggi (63%).
Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan bahwa pengetahuan, perilaku kesehatan gigi, serta pemahaman keagamaan Islam dapat mempengaruhi status kesehatan gigi santri. Asumsi yang muncul adalah bila pemahaman keagamaan/ tingkat keimanan tinggi maka kesehatan gigi santri akan semakin baik. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat dari L.Green, bahwa status kesehatan (gigi) seseorang ditentukan oleh perilaku individu atau masyarakat, sementara menurut Oman & Thorensen, faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan adalah keyakinan/agama seseorang, karena pemahaman keagamaan dapat melindungi dan meningkatkan perilaku hidup sehat.
Metode: pengambilan data kuantitatif (DMF-T) dengan cara cross sectional digabungkan dengan wawancara untuk mendapat informasi tentang pemahaman kebersihan dalam Islam.
Hasil Penelitian : 44 santri (41,9%) dari 105 santri yang diperiksa mempunyai status karies tinggi dan rata-rata DMF-T sebesar 2,16. Perilaku kesehatan gigi mempunyai hubungan signifikan dengan status kesehatan gigi santri (DMF-T) dimana santri yang mempunyai perilaku kesehatan gigi baik, risiko status karies rendah 3,5 kali dibanding santri yang perilakunya kurang baik. Pemahaman keagamaan/ tingkat keimanan tidak berpengaruh secara signifikan dengan status kesehatan gigi
Kata kunci: status karies gigi, perilaku kesehatan gigi, pemahaman keagamaan